Adalah untuk melihat bagaimana suatu rancangan system dengan suatu jalannya proses yang sering kali kurang mendapatkan perhatian yang cukup formal, yang dibuat sedemikian rupa dengan permintaan pengguna
1.Melihat efek interface bagi pengguna.
Ini mencakup pertimbangan aspek dari kemudahan system dipelajari, usability dan perilaku user. Penting juga untuk mengidentifikasikan area desain yang berlebih dari user, dengan menggunakan sejumlah informasi yang berlebih.
2.Mengidentifikasi problem khusus yang terjadi pada system
Ketika menggunakan konteks yang diinginkan menyebabkan hasil yang tidak diinginkan, atau terjadi kekacauan diantara user. Ini tentunya berhubungan dengan usability dan fungsionalitas dari desain (bergantung pada sebab masalah). Tujuan ini merupakan aspek negative dari desain.
3.Melihat seberapa jauh sistem berfungsi.
Desain system memungkinkan user melakukan tugas yang dibutuhkan denganlebih mudah. Ini tidak hanya membuat fungsionalitas yang sesuai ada di system, tetapi membuat mudah dicapai oleh user, user dapat melakukan aksi untukmelaksanakan tugas. Juga mencakup kesesuaian penggunaan system terhadapharapan user pada tugas tersebut. Evaluasi pada tahap ini meliputi pengukuranunjuk kerja dari user pada system, untuk melihat keefektifan system dalam mendukung tugas.
Jenis- Jenis Evaluasi
Ada 2 jenis utama dari evaluasi, yaitu yang dilaksanakan pada kondisi laboratorium
dan yang dilaksanakan pada lingkungan kerja atau ‘lapangan’.
• Dalam kondisi percobaan (Laboratory)
• Dalam kondisi lokasi kerja sebenarnya
• Participatory Design
Sumber : Google.com / Scribd.com
0 komentar:
Posting Komentar